Jumat, 25 Januari 2019

MAKALAH - TAMPILAN KEPUSTAKAAN

MAKALAH

“TAMPILAN KEPUSTAKAAN”
Keg. Pendukung Bimbingan dan Konseling

by: Adi Supriyadi :)



KATA PENGANTAR
             Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan segenap kekuatan dan kesanggupan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Kegiatan Pendukung Bimbingan dan Konseling.
          Penulis menyadari baik isi maupun penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan dimasa yang akan datang. Harapan penulis, semoga makalah ini dapat dipergunakan demi kemajuan ilmu pengetahuan kita bersama. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Jakarta, 21 Januari 2019

 Penulis


DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Tampilan Kepustakaan
B. Tujuan
C. Komponen
D. Asas
E. Pendekatan dan Teknik
F. Keterkaitan
G. Operasionalisasi Kegiatan

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
           Masalah pelayanan bimbingan dan konseling merupakan bagian yang tidak terpisahkan (integral) darikeseluruhan program pendidikan. Program bimbingan menunjang tercapainya tujuan pendidikan yaitu perkembangan individu secara optimal. Oleh karena itu, kegiatan bimbingan dan konseling harus diselenggarakan dalam bentuk kerjasama sejumlah orang untuk mencapai suatu tujuan. Kegiatan itu harus diselenggarakan secara teratur, sistematik dan terarah atau berencana, agar benar-benar berdaya dan berhasil guna bagi pertumbuhan dan perkembangan siswa. Bimbingan merupakan bantuan kepada individu dalam menghadapi persoalan-persoalan yang dapat timbul dalam hidupnya. Bantuan semacam itu sangat tepat jika diberikan di sekolah, supaya setiap siswa lebih berkembang ke arah yang semaksimal mungkin.



      Dalam pemberian kegiatan pendukung bimbingan konseling bahwa terdapat kegiatan kepustakaan. Dalam kegiatan pendukung bimbingan konseling tersebut dilakukan agar setiap permasalahan yang dihadapi siswa dapat diselesaikan sehingga tidak menggangu jalannya proses pembelajaran. Dengan demikian siswa dapat mencapai prestasi belajar secara optimal tanpa mengalami hambatan dan permasalahan pembelajaran yang cukup berarti. Berdasar latar belakang tersebut, makalah ini akan membahas secara khusus tentang tampilan kepustakaan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling.


B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian tampilan kepustakaan dalam kegiatan pendukung BK
2. Apa tujuan tampilan kepustakaan dalam kegiatan pendukung BK
3. Apa komponen tampilan kepustakaan dalam kegiatan pendukung BK
4. Apa asas tampilan kepustakaan dalam kegiatan pendukung BK
5. Apa pendekatan dan teknik tampilan kepustakaan dalam kegiatan pendukung BK
6. Apa keterkaitan tampilan kepustakaan kegiatan pendukung BK dengan layanan BK
7. Bagaimana kegiatan operasional tampilan kepustakaan kegiatan pendukung BK

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian tampilan kepustakaan dalam kegiatan pendukung BK
2. Mengetahui tujuan tampilan kepustakaan dalam kegiatan pendukung BK
3. Mengetahui komponen tampilan kepustakaan dalam kegiatan pendukung BK
4. Mengetahui asas tampilan kepustakaan dalam kegiatan pendukung BK
5. Mengetahui pendekatan dan teknik tampilan kepustakaan dalam kegiatan pendukung BK
6. Mengetahui keterkaiatan tampilan kepustakaan kegiatan pendukung BK dengan layanan BK
7. Mengetahui kegiatan operasional tampilan kepustakaan kegiatan pendukung BK



BAB II
PEMBAHASAN

 A. Pengertian
        Tampilan kepustakaan yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial, kegiatan belajar, dan karir atau jabatan.

        Kegiatan pendukung tampilan kepustakaan membantu klien dalam memperkaya dan memperkuat diri berkenaan dengan permasalahan yang dialami dan dibahas bersama konselor pada khususnya, dan dalam pengembangan diri pada umumnya. Pemanfaatan tampilan kepustakaan diarahkan oleh konselor dalam rangka pelaksanaan pelayanaan dan atau klien secara mandiri mengunjungi perpustakaan untuk mencari dan memanfaatkan sendiri bahan-bahan yang ada di perpustakaan sesuai dengan keperlua. Tampilan kepustakaan merupakan kondisi sangat memungkinkan klien memperkuat dan memperkaya diri dengan atau tanpa bantuan konselor




B. Tujuan
  1. Melengkapi subtansi pelayanan konseling berupa bahan-bahan tertulis dan/atau rekaman lainnya yang ada dalam tampilan kepustakaan
  2. Mendorong klien memanfaatkan bahan-bahan yang ada dalam tampilan kepustakaan untuk memperkuat pengentasan masalah dan pengembangan diri pihak-pihak yang bersangkutan
  3. Mendorong klien untuk dapat memanfaatkan pelayanan konseling secara lebih langsung dan berdaya guna.


C. Kompenen

1. Konselor
        Konselor adalah tenaga profesi pelayanan konseling yang menyelenggarakan berbagai jenis layanan konseling dan kegiatan pendukungnya. Berkenaan dengan TKp. Konselor menyediakan setidak-tidaknya memiliki akses dengan berbagai bahan yang ada diperpustkaan yang disiapkan oleh konselor sendiri, atau perpustakaan lembaga tempat konselor bekerja, atau diperpustakaan lainnya yang dimungkinkan untuk diakses.

2. Peserta Kegiatan
       Peserta yang terkait dengan kegiatan TKp adalah individu-individu, baik sendiri-sendiri maupun yang terkait dengan kelompok atau kelas tertentu yang berkepentingan dengan pengaksesan terhadap bahan kepustakaan tertentu.

3. Bahan Tampilan Kepustakaan

         Bahan tampilan kepustakaan sangat bervariasi, baik dalam jenis materinya maupun tingkat kesulitan dalam pemahamannya. Jenis materi yang dimaksudkan itu tersebar dalam semua bidang pelayanan konseling, yaitu;

a. Bidang pengembangan pribadi, yaitu bacaan yang menyangkut tugas perkembangan pada tiap tahap perkembangan, potensi diri, kemampuan berpikir dan merasa, suasana hati, cara-cara menjaga diri, upaya penampilan diri dan lain-lain.
b. Bidang pengembanagan hubungan sosial, seperti bacaan tentang cara berkomunikasi, kiat-kiat berhubungan dengan orang lai, kepemimpinan, kehidupan berkelompok, nilai-nilai sosial dan moral, secara berorganisasi, dan lain-lain
c. Bidang pengembangan kegiatan belajar, seperti bacaan tentang cara-cara belajar yang baik, kia-kiat mengikuti pelajaran dalam kelas, mempersiapkan dan mengikuti ujian, menyusun makalah, mengerjakan PR, dan lain-lain.
d. Bidang perencanaan dan pengembangan pilihan karir dan hidup berpekerjaan, misalnya bacaan tentang keterkaitan antara bakat, minat dan pekerjaan dll.
e. Bidang pengembangan hidup berkeluarga, misalnya bacaan tentang persiapan berumah tangga, reproduksi sehat, keluarga sakinah, hubugan suami istri, dan lain-lain.
f. Bidang pengembangan hidup beragama, misalnya bacaan tentang keimanan dan ketakwaan, riwayat para nabi, pahala dan dosa, hubungan antara manusia dengan manusia, dan lain-lain.


D. Asas
     Asas kegiatan mendasari kegiatan TKp dalam hal ini, individu atau klien yang bersangkutan, baik pada tahap pra, dalam, maupun pasca konseling perlu memotivasi diri untuk mengakses konseling perlu memotivasi diri untuk mengakses tampilan kepustakaan yang ada. Tanpa kegiatan yang dilakukan sendiri tidak akan mungkin TKp terlaksanakan.

Asas kegiatan tersebut sedapat-dapatnya diiringi dengan asas kusukarelaan, kegiatan yanng dilakukan dengan sukarela, apalagi dengan senang hati, akan membawakan hasil yang lebih baik.


E. Pendekatan dan Teknik
      Kegiatan TKP pada dasarnya dilaksanakan sendiri oleh individu atau klien yang bersnagkutan. Jika diperlukan, konselor dapat memberikan arahan awal tentang materi yang perlu dibaca atau dipelajari, prosedur atau cara mengakses, serta petunjuk teknis lainnnya berkenaan dengan pemanfaatan bahan-bahan kepustakaan.
1. Format

Dalam pelaksanaan kegiatan TKp konselor perlu memperhatikan kelima format layanan konseling.
a. Format Individual, pada dasarnya TKp dilaksanakan sendiri-sendiri oleh individu atau klien yang bersangkutan
b. Format Kelompok, kegiatan TKp dapat dilaksanakan terhadap sekelompok individu. Sekelompok siswa misalnya diminta mempelajari bahan tertentu diperpustakaan.
c. Format Klasikal, kegiatan TKp dalam kelompok dapat diperlukan menjadi kegiatan klasikal. Semua siswa dalam satu kelas diminta mempelajari bahan tertentu diperpustakaan.
d. Format Lapangan, kegiatan TKp dapat terselanggara dalam format lapangan, dalam arti individu yang menjadi peserta mecari sendiri bahan-bahan kepustakaan ditempat yang berbeda.
e. Format Kolaboratif, format ini dilaksanakan oleh konselor dalam rangka pengadaan bahan-bahan kepustakaan, agar menjadi ada dan semakin lengkap, serta kemudahan dalam prosedur dan cara-cara pengaksesan bahan-bahan tersebut oleh siapapun juga, terutama klien dan peserta TKp lainnya.

2. Teknik
Pelaksanaan TKp oleh individu atau klien secara mandiri memerlukan teknik atau arahan yang tepat agar kegiatan tersebut efektif. Teknik dan arahan tersebut adalah;
a. Teknik mencari bahan yang diperlukan, dalam hal ini dapat memanfaatkan katalog, daftar subjek dalam buku, dan lain-lain.
b. Teknik membaca cepat dan tepat, melalui kemampuan 5M;
§ Membaca yang tertulis dengan akurat
§ Memahami maksud dan makna yang dibaca
§ Meringkas intisari bacaan
§ Mempertanyakan materi yang dibaca
§ Memperkaya materi yang dibaca dengan bacaan atau bahan-bahan lain.
c. Arah aplikasi materi yang dibaca, bahan yang diambil dan dibaca dari kumpulan tampilan kepustakaan akan memperoleh makna yang lebih besar apabila dapat  diterapkan dalam praktik.


3. Waktu

         Waktu pelaksanan kegiatan TKp yang bersifat mandiri dapat diatur oleh individu atau klien yanng bersangkutan. Sedang kegiatan TKp yang merupakan arahan atau penugasan dalam rangka layanan konseling terentu waktu pelaksanaannya di sesuaikan dengan arahan atau penugasan yang dimaksud.


F.   Keterkaitan
         Kegiatan TKp terkait dengan jenis-jenis layanan konseling, berkenaan dengan tahap-tahap pra, dalam, dan pasca konseling.
  1. Layanan Orientasi, bahan-bahan dalam tampilan layanan kepustakaan dapat dipakai utnuk memperkaya wawasan dan informasi tentang objek-objek yang menjadi sasaran kegiatan layanan orientasi.
  2. Layanan Informasi, sejalan dengan keterkaitan TKp terhadap layanan Orin, bahan-bahan tampilan kepustakaan dalam layanan info, memperjelas, memperluas, serta lebih bermanfaat.
  3. Layanan penempatan dan penyaluran, dengan bahan-bahan data TKp layanan penempatan dan penyaluran dapat lebih memahami latar belakang dan arah penempatan/penyaluran yang dijalaninya sehingga lebih bermanfaat.
  4. Layanan penguasaan konten, materi pada TKp akan memperkaya konten yang dipelajari dan memperkuat penguasaan konten yang dimaksud.
  5. Layanan konseling perorangan, bahan-bahan dalam TKp memperjelas dan memperluas wawasan klien sehingga pembahasan dalam layanan konseling perorangan lebih kaya dan mendalam.
  6. Layanan bimbingan kelompok, dalam mempersiapkan pelaksanaan layanan Bkp anggota kelompok dapat ditugasi untuk membaca terlebih dahulu materi tertentu dalam rangka topik tugas ataupun bebas yang akan menjadi pokok bahasan BKp
  7. Layanan konseling kelompok, dalam layanan K.Kp penggunaan TKp sejalan dengan penggunaan dalam layanan K.Kp pelaksanaan TKp untuk klien dapat dibantu oleh para peserta kegiatan kelompok lainnya.
  8. Layanan konsultasi, Dalam layanan KSI konselor dapat mengarahkan kepada konsulti untuk membaca dan mencermati bahan-bahan yang ada dalam tampilan kepustakaan berkenaan dengan permasalahan klien yang dikonsultasikan oleh konsulti kepada konselor.
  9. Layanan mediasi, dalam rangka layanan mediasi, kepada pihak-pihak yang bertikai terlebih dahulu dapat disajikan (oleh konselor) bahan-bahan tertentu utnuk dicermati oleh pihak-pihak tersebut.


G.  Operasionalisasi Kegiatan
          Kegiatan TKp terutama yang diselenggarakan dalam proses layanan konseling, perlu penanganan yang sebaik-baiknya sehingga hasilnya optimal.
1. Persiapan dan Pengorganisasian
Dalam tahap persiapan yang perlu dilakukan konsleor, yaitu;
a) Menyampaikan kepada klien atau peserta layanan tentang perlunya kegiatan TKp.
b) Menetapkan bahan-bahan dalam tampilan  kepustakaan yang perlu diakses, dan menunjukan dimana bahan-bahan tersebut berada
c) Menyiapkan klien untuk mampu mengakses bahan-bahan tersebut dengan cara dan teknik yang benar.
d) Menetapkan waktu kegiatan mengakses bahan-bahan dan bentuk perolehan yang diharapkan
e) Menetapkan (kontrak) kapan hasil TKp itu dibicarakan dengan konselor.

2. Monitoring Pelaksanaan
            Monitoring pelaksanaan kegiatan TKp biasanya dilaksanakan secara tidak langsung, karena kegiatan TKp pada umumnya dilaksanakan secara mandiri oleh individu atau klien. Bahkan, monitoring kegiatan TKp sering kali tidak dapat dilakukan konnselor, karena selain dilakukan secara mandiri ditempat dan pada waktu yang berbeda-beda, bentuk dan cara kegiatannya ditentukan diri sendiri oleh individu yang bersangkutan.
Monitoring yang lebih langsung dapat dilaksanakan misalnya terhadap siswa yang dipersiapkan untuk menjalani layanan BKp yang ditugasi menyiapkan diri dengan bahan untuk topik tugas tertentu.


3. Penilaian dan Tindak Lanjut
          Penilaian dan tindak lanjut hasil kegiatan TKp pada umumnya terlaksana pada kegiatan layanan yang berlanjut, terutama layanan yang menggunakan teknik kontrak. Lebih jauh, evaluasi dan tindak lanjut  terhadap kegiatan TKp dapat menjadi bagian dari penilaian jangka pendek (laijapen) dan penilaian jangka panjang (laijapan) layanan konseling.
Penilaian hasil kegiatan TKp yang bersifat mandiri dilakukan oleh individu atau klien yang bersangkutan. Penilaian ini mengacu kepada kemanfaatan hasil TKp sampai ke taraf aplikasinya dalam praktik. Hasil TKp dalam rangka penugasan atau arahan tertentu dievaluasi sesuai dengan penugasan dan arahan tersebut. Kegiatan TKp dalam rangka teknik kontrak dievaluasi dalam proses layanan konseling lanjutan.

BELAJAR MERANCANG KARIR UNTUK MASA DEPAN

MODUL
Belajar Merancang Karir Untuk Masa Depan



          Masa depan seperti apa yang kita inginkan? Lima tahun lagi kita ingin jadi apa? Hal ini dapat menjawab tentang karir apa yang akan kita geluti nantinya. Pertanyaan sederhana, tetapi sering kali kita sulit menjawabnya. Mungkin kita belum memikirkan karena bagi kita hidup ini ya dijalani saja apa adanya.



 Image result for perencanaan karir siswa

         Namun, begitukah hidup yang kita inginkan?
Tentu kita pernah dengar sebuah ungkapan, … semua yang ada saat ini dan akan datang dimulai dari mimpi. Ungkapan ini menggambarkan betapa pentingnya memiliki mimpi akan masa depan. Contohnya, dulu Thomas Alfa Edison memimpikan betapa berartinya kalau di dunia ini ada penerangan (lampu). Lalu, dia mulai merancang berbagai usaha sehingga dapat menciptakan lampu. Jadi kapan kita harus merencakan Karir?
Dari sekarang
        Mempersiapkan masa depan karir bisa kita mulai dari sekarang. Pahami bahwa masa depan itu sendiri merupakan kehidupan. Apa yang kita lakukan adalah demi cita-cita. Jadi, masa depan itu muara dari semua yang kita lakukan dan yang menggerakkan kita untuk terus maju.

A.  Arti dan Pentingnya Perencanaan Karir
           Memperoleh karir atau pekerjaan yang layak dan sesuai harapan, merupakan salah satu aspek  terpenting dalam kehidupan manusia yang sehat, di mana pun dan kapan pun mereka berada. Betapa orang akan merasa sangat susah dan gelisah jika tidak memiliki pekerjaan yang jelas, apalagi kalau sampai menjadi penganggur. Demikian pula banyak orang yang mengalami stres dan frustrasi dalam hidup ini karena masalah pekerjaan.
Menggapai karir yang gemilang tidak didapatkan hanya dengan melewati proses semalam. Ia membutuhkan kerja keras, aktualisasi diri yang mendalam, dan kemauan untuk terus belajar. Seorang professional yang berhasil dalam karirnya adalah ia yang telah merintisnya sejak muda. Para praktisi SDM mengatakan, ”Orang yang berhasil pada umumnya akan melakukan analisa serta mengetahui apa yang menjadi tujuan karirnya, apa rencana serta tindakan yang diambil untuk mencapai karir yang diharapkan”.

Pengertian Karir:
    Pekerjaan tidak serta merta merupakan karier. Kata pekerjaan (work, job, employment) menunjuk pada setiap kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa, sedangkan kata karier (career) lebih menunjuk pada pekerjaan atau jabatan yang ditekuni dan diyakini sebagai panggilan hidup, yang meresapi seluruh alam pikiran dan perasaan seseorang, serta mewarnai seluruh gaya hidupnya.Pada dasarnya yang dimaksud dengan karir adalah suatu pilihan profesi atau pekerjaan yang menjadi tujuan bagi seorang individu. Karir juga dapat diartikan sebagai perkembangan dari perjalanan kehidupan kerja seseorang yang digeluti secara serius dan ditingkatkan semaksimal mungkin
Karir tertiggi (puncak karir) tidak dapat dicapai secara instant, melainkan harus dengan perencanaan matang. Cara yang paling efektif untuk meniti karir adalah dengan menggali bakat atau potensi sedini mungkin. Masa remaja merupakan saat yang paling tepat untuk meniti karir yakni dengan mengenal bakat dan minat yang dimilikinya. Sehingga nantinya seseorang tersebut tidak hanya akan berhasil meniti karir tersebut dengan sempurna, melainkan juga menggapainya dengan optimal.

B.  Apakah perencanaan karir itu?
         Perencanaan karir adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara terarah dan terfokus demga berdasar pada potensi (minat, bakat, keyakinan, nilai-nilai) yang kita miliki untuk mendapatkan sumber penghasilan yang memungkinkan kita untuk maju dan berkembang baik secara kualitas (hidup) maupun kuantitas (kesejahteraan).
Sesunguhnya dalam perencanaan karir ini yang ditekankan bukan hanya pada pekerjaan apa yang nantinya kita peroleh, tetapi pada persiapan-persiapan yang kita lakukan. Salah satun persiapan yang sangat penting adalah memilih pendidikan dan keterampilan yang akan dikembangkan. Misalnya kalau saat ini kita berada di bangku Sekolah Menengah Atas (SMP) maka kita nantinya harus bisa menentukan kira-kira sekolah yang akan dipilih SMA atau SMK, serta jurusan yang akan dipilih.
Oleh karena itu poin-poin penting dalam Perencanaan meliputi hal-hal sebagai berikut:

  1. Menyadarkan diri sendiri terhadap peluang-peluang, kendala-kendala, pilihan-pilihan, dan konsekuensi yang akan dihadapi.
  2. Mengidentifikasi tujuan-tujuan hidup terutama yang berkaitan dengan karir,
  3. Penyusunan program pendidikan, keterampilan dan pengalaman-pengalaman yang bersifat pengembangan dalam meraih tujuan karir.

C. Langkah-Langkah Dalam Merencanakan Karir
  1. Mengembangkan rencana karir. Pikirkanlah mengenai apa yang akan kita lakukan dan langkah-langkah strategis apa yang dibutuhkan untuk melakukan hal-hal yang kita inginkan.
  2. Tinjaulah bakat atau kemampuan serta minat yang kita miliki. Pikirkan secara serius dan mendalam hal-hal yang kita sukai, mampu kita kerjakan dengan baik, serta nilai-nilai yang kita yakini kebenarannya.
  3. Cobalah mencari tahu jenis-jenis karir atau pekerjaan yang mendekati dengan diri kita, yaitu sesuai bakat serta minat yang kita miliki, latar belakang pendidikan, kondisi kerja serta lingkungan yang kita harapkan, serta hal-hal lain yang akan memberikan kejelasan arah dan fokus karir/pekerjaan kita.
  4. Selanjutnya, bandingkanlah keterampilan dan minat yang kita miliki dengan jenis karir atau pekerjaan yang akan kita pilih. Jadi karir atau pekerjaan yang paling sesuai dan dekat dengan diri kita sangat mungkin menjadi karir atau pekerjaan kita di masa depan.
  5. Kembangkanlah tujuan karir/ pekerjaan yang kita pilih. Hal ini akan menjadi panduan yang sangat penting bagi kita untuk menyusun langkah-langkah strategis selanjutnya.
  6. Ikutilah pendidikan atau pelatihan yang mendekatkan kita dengan tujuan karir atau pekerjaan yang telah kita buat.
  7. Hal penting yang tidak boleh dilewatkan adalah masalah keuangan. Kita mungkin akan berfikir mengenai sumber-sumber dan besarnya uang yang kita butuhkan untuk mewujudkan karir kita.
  8. Cobalah minta nasehat dari beberapa sumber yang anda yakini dapat membantu anda memberikan penjelasan dan arahan megenai karir/pekerjaan pilihan anda.
C. Layanan Bimbingan Karir di Sekolah
        Layanan bimbingan karir merupakan layanan yang diberikan pembimbing kepada klien (siswa) dalam memecahkan masalah karir yang dihadapi klien (siswa). Dibawah ini akan diuaraikan beberapa pendapat tentang bimbingan karir yaitu sebagai berikut:
1.   Bimbingan karir merupakan salah satu jenis bimbingan yang berusaha membantu individu dalam memecahkan masalah karir ( pekerjaan ) untuk memperoleh penyesuaian sebaik-baiknya dengan masa depannya.
2.   Bimbingan karir merupakan proses membantu seseorang untuk mengerti dan menerima gambaran tentang diri pribadinya dan gambaran tentang dunia kerja diluar, mempertemukan gambaran tentang diri tersebut dengan dunia kerja itu. Dan pada akhirnya dapat :
a.   Memilih bidang pekerjaan
b.   Menyiapkan diri untuk bidang pekerjaan
c.   Membina karir dalam bidang tersebut
d.   Bimbingan karir adalah program pendidikan yang merupakan layanan terhadap siswa agar siswa:
-     Mengenal dirinya sendiri
-     Mengenal dunia kerja
-     Dapat memutuskan apa yang diharapkan dari pekerjaan dan
-     Dapat memutuskan bagaimana bentuk kehidupan yang diharapkan disamping pekerjaan untuk mencari nafkah.
3.   Bimbingan karir membantu siswa dalam mengambil keputusan mengenai karir atau pekerjaan utama yang mempengaruhi hidupnya dimasa mendatang. 
Faktor yang menyebabkan siswa kesulitan dalam pemilihan karir antara lain:
  • Faktor yang ada dalam diri siswa

            Diantaranya adalah: tingkat intelegensi, sikap mental,Jenis kelamin, agamam dan minat terhadap suatu karir.
  • Faktor di luar diri siswa

      Diantaranya; tingkat ekonomi keluarga, minat orang tua dan kondisi sosial masyarakat.
Dari kedua faktor tersebut diatas merupakan faktor yang mendasar, namun masih banyak lagi faktor yang menyertai kesulitan siswa dalam memilih karir, salah satu faktornya adalah faktor kebutuhan, seperti apa yang disampaikan oleh A.H. Maslow yang dikutip oleh Moh. Suryamenyatakan bahwa kebutuhan manusia terdapat lima macam yaitu:
Kebutuhan jasmani yaitu kebutuhan yang erat kaitannya dengan kebutuhan jasmani.
Kebutuhan rasa aman yaitu memperoleh rasa aman, bebas dari rasa takut, ketegangan, kelaparan dan kehilangan.
Kebutuhan sosial yaitu kebutuhan untuk memiliki dan butuh bantuan dari orang lain misalnya, bergaul, berorganisasi, berkelompok dan saling mengenal.
Kebutuhan untuk memperoleh penghargaan yaitu untuk mempertahankan harga dirinya dan kebutuhan untuk dihargai, misalnya memperoleh Penghormatan.
Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri yaitu: untuk menampakkan dirinya sebagai seorang pribadi yang khas (berbeda dari orang lain).


Latihan 1.
1. Buatlah pohon karir sesuai dengan cita-cita anda!
2. Jelaskan pengertian karir menurut pendapat anda!
3. Apakah anda ingin melanjutkan sekolah ke SMA atau SMK? Berikan alasannya!
4. Sebutkan profesi pekerjaan apa saja yang anda ketahui!
5. Apakah informasi yang diberikan Guru Bimbingan Konseling di sekolah dapat membantu perencanaan karir anda? Berikan alasannya!


DAFTAR PUSTAKA

BK SMPN 3 Malang. Merencanakan Karir di Masa Depan. http://bimkarier-konselor03.blogspot.co.id/ di akses pada 20 Maret 2016.
Alamendah. (2014). “Bimbingan Konseling Karir.” [Online]. Tersedia:
http://alamendah.wordpress.com/2010/08/01/ /.
Islah. Merencanakan Karir di Masa Depan.
https://islahzone.wordpress.com/2012/12/04/merencanakan-karir-di-masa-depan/ Diakses pada 20 Maret 2016.
http://www.maribelajarbk.web.id/2015/01/cara-merencanakan-masa-depan.html diakses pada 20 Maret 2016.
Laila, Noor Alfu. 2013. Peran Lingkungan terhadap Optimalisasi Perkembangan Bahasa Anak Usia     Dini. Mu’adalah Jurnal Studi Gender dan Anak Vol. 1 No. 1, Januari–Juni 2013, 71-80


#Bkdimatamilenial
#bk.milenial

See u dear..........

POLA 17 PLUS DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING


Holla.. holla Gaesss ✋... Welcome back in my blog channel wkwkw :)
Sudah seperti Youtubers ya gaess... But it's okay!! Just fun yes :)


Ok Kali ini Gw sama temen2 gw mau coba sharing tentang Pola 17+ Bimbingan dan Konseling, mungkin buat kalian yang baru tertarik atau sudah tertarik dengan Bimbingan dan Konseling hal ini perlu kalian ketahui loh, karena ternyata ini bermanfaat banget loh!!! serius dah... :) 

POLA 17 PLUS BIMBINGAN DAN KONSELING




     Bimbingan dan konseling pola 17+ adalah progam bimbingan dan konseling atau pemberian bantuan kepada peserta didik melalui 6 bidang bimbingan, 9 layanan, dan 6 layanan pendukung yang sesuai dengan norma yang berlaku.
       
       Secara umum tujuan pola bimbingan dan konseling 17+ adalah memberikan arah kerja / sebagai acuan dan evaluasi kerja bagi guru BK / konselor, membantu peserta didik mengenal bakat , minat , dan kemampuannya, serta memilih dan menyesuaikan diri dengan kesempatan, pendidikan, dan merencanakan karier yang sesuai dengan tuntutan kerja.

Image result for gambar pola 17+
Gambar: Pola 17+



:: 6 BIDANG BIMBINGAN & KONSELING ::

1. BID. PENGEMBANGAN PRIBADI
Merupakan usaha bimbingan, dalam menghadapi dan memecahkan masalah pribadiseperti penyesuaian diri, menghadapi konflik dan pergaulan, serta sebagai seperangkat usaha bantuan kepada peserta didik agar dapat mengahadapi sendiri masalah-masalah pribadi dan sosial yang dialaminya.

2. BID. PENGEMBANGAN HUBUNGAN SOSIAL
Untuk mewujudkan pribadi yang taqwa, mandiri, dan bertanggungjawab.

3. BID. PENGEMBANGAN KEGIATAN BELAJAR
Untuk mewujudkan pribadi pekerja yang produktif.

4. BID. PENGEMBANGAN KARIR
Untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pendidikan.

5. BID. PENGEMBANGAN KEHIDUPAN BERKELUARGA
Merupakan usaha bimbingan dalam memecahkan masalah keluarga untuk mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah, warrahmah.

6. BID. PENGEMBANGAN KEHIDUPAN BERAGAMA
Agar mampu menghadapi dan memecahkan masalah-masalah yang berkaitan tentang keagamaan,dan dibantu dicarikan alternatif bagi pemechan masalahnya yang berkenaan dengan keagamaan, serta agar siswa memiliki pemahaman yang baik dan benar tentang ajaran agamanya,memecahkan masalah yang berkaitan dengan agama dilingkungan sekolah,keluarga dan masyarakat.

:: 9 LAYANAN BIMBINGAN & KONSELING ::
1.   LAYANAN ORIENTASI
Layanan yang memungkinan peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan yang baru itu, sekurang-kurangnya diberikan dua kali dalam satu tahun yaitu pada setiap awal semester. Tujuan layanan orientasi adalah agar peserta didik dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru secara tepat dan memadai, yang berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.

2. LAYANAN INFORMASI
Layanan yang memungkinan peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi (seperti : informasi belajar, pergaulan, karier, pendidikan lanjutan). Tujuan layanan informasi adalah membantu peserta didik agar dapat mengambil keputusan secara tepat tentang sesuatu, dalam bidang pribadi, sosial, belajar maupun karier berdasarkan informasi yang diperolehnya yang memadai. Layanan informasi pun berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.

3. LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN
Layanan yang memungkinan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, kegiatan ko/ekstra kurikuler, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan segenap bakat, minat dan segenap potensi lainnya. Layanan Penempatan dan Penyaluran berfungsi untuk pengembangan.

4. LAYANAN PENGUASAAN KONTEN
Layanan yang memungkinan peserta didik mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam penguasaan kompetensi yang cocok dengan kecepatan dan kemampuan dirinya serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik. Layanan pembelajaran berfungsi untuk pengembangan.

5. LAYANAN KONSELING PERORANGAN
Layanan yang memungkinan peserta didik mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara perorangan) untuk mengentaskan permasalahan yang dihadapinya dan perkembangan dirinya. Tujuan layanan konseling perorangan adalah agar peserta didik dapat mengentaskan masalah yang dihadapinya. Layanan Konseling Perorangan berfungsi untuk pengentasan dan advokasi.

6. LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK
Layanan yang memungkinan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok, dengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok.

7. LAYANAN KONSELING KELOMPOK
Layanan yang memungkinan peserta didik (masing-masing anggota kelompok) memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok, dengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok. Layanan Konseling Kelompok berfungsi untuk pengentasan dan advokasi.

8. LAYANAN KONSULTASI
Layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.

9. LAYANAN MEDIASI
Layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan antar mereka.

:: 5 SATUAN PENDUKUNG ::
1. Aplikasi Instrumentasi
Yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk mengumpulkan data dan keterangan tentang diri peserta didik (klien), keterangan tentang lingkungan peserta didik dan lingkungan yang lebih luas. Pengumpulan data ini dapat dilakukan denagn berbagai cara melalui instrumen baik tes maupun nontes.

2. Himpunan Data
Yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk menghimpun seluruh data dan keterangan yang relevan dengan keperluan pengembangan peserta didik (klien). Himpunan data perlu dielenggarakan secara berkelanjutan, sistematik, komprehensif, terpadu, dan sifatnya tertutup.

3. Konferensi Kasus
Yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk membahas permasalahan yang dialami oleh peserta didik (klien) dalam suatu forum pertemuan yang dihadiri oleh berbagai pihak yang diharapkan dapat memberikan bahan, keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan tersebut. Pertemuan ini dalam rangka konferensi kasus bersifat terbatas dan tertutup.

4. Kunjungan Rumah
Yaitu kegiatan pendukudng bimbingan dan konseling untuk memperoleh data, keteranang, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan peserta didik (klien) melalui kunjungan ke rumahnya. Kegiatan ini memerlukan kerjasama yang penuh dari orang tua dan anggota keluarga klien yang lainnya.

5. Alih tangan kasus
Yaitu kegiatan pendukudng bimbingan dan konseling untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas masalah yang dialami peserta didik (klien) dengan memindahkan penanganan kasus dari satu pihak ke pihak lainnya. Kegiatan ini memerlukan kerjasama yang erat dan amntap antara berbagi pihak yang dapat memberikan bantuan dan atas penanganan masalah tersebut (terutama kerjasama dari ahli lain tempat kasus itu dialihtangankan).

Selesai!!!

Semoga bermanfaat ya gaesss... 
See u di blog selanjutnya ya :)
#bk.milenial


Sumber:https://allaboutcounselingcom.wordpress.com/2017/09/29/pola-17-plus-bimbingan-dan-konseling/

MAKALAH - BK BELAJAR

MAKALAH "BK BELAJAR" BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya bimbingan belajar adalah inti dar...