Jumat, 25 Januari 2019

MAKALAH - TAMPILAN KEPUSTAKAAN

MAKALAH

“TAMPILAN KEPUSTAKAAN”
Keg. Pendukung Bimbingan dan Konseling

by: Adi Supriyadi :)



KATA PENGANTAR
             Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan segenap kekuatan dan kesanggupan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Kegiatan Pendukung Bimbingan dan Konseling.
          Penulis menyadari baik isi maupun penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan dimasa yang akan datang. Harapan penulis, semoga makalah ini dapat dipergunakan demi kemajuan ilmu pengetahuan kita bersama. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Jakarta, 21 Januari 2019

 Penulis


DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Tampilan Kepustakaan
B. Tujuan
C. Komponen
D. Asas
E. Pendekatan dan Teknik
F. Keterkaitan
G. Operasionalisasi Kegiatan

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
           Masalah pelayanan bimbingan dan konseling merupakan bagian yang tidak terpisahkan (integral) darikeseluruhan program pendidikan. Program bimbingan menunjang tercapainya tujuan pendidikan yaitu perkembangan individu secara optimal. Oleh karena itu, kegiatan bimbingan dan konseling harus diselenggarakan dalam bentuk kerjasama sejumlah orang untuk mencapai suatu tujuan. Kegiatan itu harus diselenggarakan secara teratur, sistematik dan terarah atau berencana, agar benar-benar berdaya dan berhasil guna bagi pertumbuhan dan perkembangan siswa. Bimbingan merupakan bantuan kepada individu dalam menghadapi persoalan-persoalan yang dapat timbul dalam hidupnya. Bantuan semacam itu sangat tepat jika diberikan di sekolah, supaya setiap siswa lebih berkembang ke arah yang semaksimal mungkin.



      Dalam pemberian kegiatan pendukung bimbingan konseling bahwa terdapat kegiatan kepustakaan. Dalam kegiatan pendukung bimbingan konseling tersebut dilakukan agar setiap permasalahan yang dihadapi siswa dapat diselesaikan sehingga tidak menggangu jalannya proses pembelajaran. Dengan demikian siswa dapat mencapai prestasi belajar secara optimal tanpa mengalami hambatan dan permasalahan pembelajaran yang cukup berarti. Berdasar latar belakang tersebut, makalah ini akan membahas secara khusus tentang tampilan kepustakaan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling.


B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian tampilan kepustakaan dalam kegiatan pendukung BK
2. Apa tujuan tampilan kepustakaan dalam kegiatan pendukung BK
3. Apa komponen tampilan kepustakaan dalam kegiatan pendukung BK
4. Apa asas tampilan kepustakaan dalam kegiatan pendukung BK
5. Apa pendekatan dan teknik tampilan kepustakaan dalam kegiatan pendukung BK
6. Apa keterkaitan tampilan kepustakaan kegiatan pendukung BK dengan layanan BK
7. Bagaimana kegiatan operasional tampilan kepustakaan kegiatan pendukung BK

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian tampilan kepustakaan dalam kegiatan pendukung BK
2. Mengetahui tujuan tampilan kepustakaan dalam kegiatan pendukung BK
3. Mengetahui komponen tampilan kepustakaan dalam kegiatan pendukung BK
4. Mengetahui asas tampilan kepustakaan dalam kegiatan pendukung BK
5. Mengetahui pendekatan dan teknik tampilan kepustakaan dalam kegiatan pendukung BK
6. Mengetahui keterkaiatan tampilan kepustakaan kegiatan pendukung BK dengan layanan BK
7. Mengetahui kegiatan operasional tampilan kepustakaan kegiatan pendukung BK



BAB II
PEMBAHASAN

 A. Pengertian
        Tampilan kepustakaan yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial, kegiatan belajar, dan karir atau jabatan.

        Kegiatan pendukung tampilan kepustakaan membantu klien dalam memperkaya dan memperkuat diri berkenaan dengan permasalahan yang dialami dan dibahas bersama konselor pada khususnya, dan dalam pengembangan diri pada umumnya. Pemanfaatan tampilan kepustakaan diarahkan oleh konselor dalam rangka pelaksanaan pelayanaan dan atau klien secara mandiri mengunjungi perpustakaan untuk mencari dan memanfaatkan sendiri bahan-bahan yang ada di perpustakaan sesuai dengan keperlua. Tampilan kepustakaan merupakan kondisi sangat memungkinkan klien memperkuat dan memperkaya diri dengan atau tanpa bantuan konselor




B. Tujuan
  1. Melengkapi subtansi pelayanan konseling berupa bahan-bahan tertulis dan/atau rekaman lainnya yang ada dalam tampilan kepustakaan
  2. Mendorong klien memanfaatkan bahan-bahan yang ada dalam tampilan kepustakaan untuk memperkuat pengentasan masalah dan pengembangan diri pihak-pihak yang bersangkutan
  3. Mendorong klien untuk dapat memanfaatkan pelayanan konseling secara lebih langsung dan berdaya guna.


C. Kompenen

1. Konselor
        Konselor adalah tenaga profesi pelayanan konseling yang menyelenggarakan berbagai jenis layanan konseling dan kegiatan pendukungnya. Berkenaan dengan TKp. Konselor menyediakan setidak-tidaknya memiliki akses dengan berbagai bahan yang ada diperpustkaan yang disiapkan oleh konselor sendiri, atau perpustakaan lembaga tempat konselor bekerja, atau diperpustakaan lainnya yang dimungkinkan untuk diakses.

2. Peserta Kegiatan
       Peserta yang terkait dengan kegiatan TKp adalah individu-individu, baik sendiri-sendiri maupun yang terkait dengan kelompok atau kelas tertentu yang berkepentingan dengan pengaksesan terhadap bahan kepustakaan tertentu.

3. Bahan Tampilan Kepustakaan

         Bahan tampilan kepustakaan sangat bervariasi, baik dalam jenis materinya maupun tingkat kesulitan dalam pemahamannya. Jenis materi yang dimaksudkan itu tersebar dalam semua bidang pelayanan konseling, yaitu;

a. Bidang pengembangan pribadi, yaitu bacaan yang menyangkut tugas perkembangan pada tiap tahap perkembangan, potensi diri, kemampuan berpikir dan merasa, suasana hati, cara-cara menjaga diri, upaya penampilan diri dan lain-lain.
b. Bidang pengembanagan hubungan sosial, seperti bacaan tentang cara berkomunikasi, kiat-kiat berhubungan dengan orang lai, kepemimpinan, kehidupan berkelompok, nilai-nilai sosial dan moral, secara berorganisasi, dan lain-lain
c. Bidang pengembangan kegiatan belajar, seperti bacaan tentang cara-cara belajar yang baik, kia-kiat mengikuti pelajaran dalam kelas, mempersiapkan dan mengikuti ujian, menyusun makalah, mengerjakan PR, dan lain-lain.
d. Bidang perencanaan dan pengembangan pilihan karir dan hidup berpekerjaan, misalnya bacaan tentang keterkaitan antara bakat, minat dan pekerjaan dll.
e. Bidang pengembangan hidup berkeluarga, misalnya bacaan tentang persiapan berumah tangga, reproduksi sehat, keluarga sakinah, hubugan suami istri, dan lain-lain.
f. Bidang pengembangan hidup beragama, misalnya bacaan tentang keimanan dan ketakwaan, riwayat para nabi, pahala dan dosa, hubungan antara manusia dengan manusia, dan lain-lain.


D. Asas
     Asas kegiatan mendasari kegiatan TKp dalam hal ini, individu atau klien yang bersangkutan, baik pada tahap pra, dalam, maupun pasca konseling perlu memotivasi diri untuk mengakses konseling perlu memotivasi diri untuk mengakses tampilan kepustakaan yang ada. Tanpa kegiatan yang dilakukan sendiri tidak akan mungkin TKp terlaksanakan.

Asas kegiatan tersebut sedapat-dapatnya diiringi dengan asas kusukarelaan, kegiatan yanng dilakukan dengan sukarela, apalagi dengan senang hati, akan membawakan hasil yang lebih baik.


E. Pendekatan dan Teknik
      Kegiatan TKP pada dasarnya dilaksanakan sendiri oleh individu atau klien yang bersnagkutan. Jika diperlukan, konselor dapat memberikan arahan awal tentang materi yang perlu dibaca atau dipelajari, prosedur atau cara mengakses, serta petunjuk teknis lainnnya berkenaan dengan pemanfaatan bahan-bahan kepustakaan.
1. Format

Dalam pelaksanaan kegiatan TKp konselor perlu memperhatikan kelima format layanan konseling.
a. Format Individual, pada dasarnya TKp dilaksanakan sendiri-sendiri oleh individu atau klien yang bersangkutan
b. Format Kelompok, kegiatan TKp dapat dilaksanakan terhadap sekelompok individu. Sekelompok siswa misalnya diminta mempelajari bahan tertentu diperpustakaan.
c. Format Klasikal, kegiatan TKp dalam kelompok dapat diperlukan menjadi kegiatan klasikal. Semua siswa dalam satu kelas diminta mempelajari bahan tertentu diperpustakaan.
d. Format Lapangan, kegiatan TKp dapat terselanggara dalam format lapangan, dalam arti individu yang menjadi peserta mecari sendiri bahan-bahan kepustakaan ditempat yang berbeda.
e. Format Kolaboratif, format ini dilaksanakan oleh konselor dalam rangka pengadaan bahan-bahan kepustakaan, agar menjadi ada dan semakin lengkap, serta kemudahan dalam prosedur dan cara-cara pengaksesan bahan-bahan tersebut oleh siapapun juga, terutama klien dan peserta TKp lainnya.

2. Teknik
Pelaksanaan TKp oleh individu atau klien secara mandiri memerlukan teknik atau arahan yang tepat agar kegiatan tersebut efektif. Teknik dan arahan tersebut adalah;
a. Teknik mencari bahan yang diperlukan, dalam hal ini dapat memanfaatkan katalog, daftar subjek dalam buku, dan lain-lain.
b. Teknik membaca cepat dan tepat, melalui kemampuan 5M;
§ Membaca yang tertulis dengan akurat
§ Memahami maksud dan makna yang dibaca
§ Meringkas intisari bacaan
§ Mempertanyakan materi yang dibaca
§ Memperkaya materi yang dibaca dengan bacaan atau bahan-bahan lain.
c. Arah aplikasi materi yang dibaca, bahan yang diambil dan dibaca dari kumpulan tampilan kepustakaan akan memperoleh makna yang lebih besar apabila dapat  diterapkan dalam praktik.


3. Waktu

         Waktu pelaksanan kegiatan TKp yang bersifat mandiri dapat diatur oleh individu atau klien yanng bersangkutan. Sedang kegiatan TKp yang merupakan arahan atau penugasan dalam rangka layanan konseling terentu waktu pelaksanaannya di sesuaikan dengan arahan atau penugasan yang dimaksud.


F.   Keterkaitan
         Kegiatan TKp terkait dengan jenis-jenis layanan konseling, berkenaan dengan tahap-tahap pra, dalam, dan pasca konseling.
  1. Layanan Orientasi, bahan-bahan dalam tampilan layanan kepustakaan dapat dipakai utnuk memperkaya wawasan dan informasi tentang objek-objek yang menjadi sasaran kegiatan layanan orientasi.
  2. Layanan Informasi, sejalan dengan keterkaitan TKp terhadap layanan Orin, bahan-bahan tampilan kepustakaan dalam layanan info, memperjelas, memperluas, serta lebih bermanfaat.
  3. Layanan penempatan dan penyaluran, dengan bahan-bahan data TKp layanan penempatan dan penyaluran dapat lebih memahami latar belakang dan arah penempatan/penyaluran yang dijalaninya sehingga lebih bermanfaat.
  4. Layanan penguasaan konten, materi pada TKp akan memperkaya konten yang dipelajari dan memperkuat penguasaan konten yang dimaksud.
  5. Layanan konseling perorangan, bahan-bahan dalam TKp memperjelas dan memperluas wawasan klien sehingga pembahasan dalam layanan konseling perorangan lebih kaya dan mendalam.
  6. Layanan bimbingan kelompok, dalam mempersiapkan pelaksanaan layanan Bkp anggota kelompok dapat ditugasi untuk membaca terlebih dahulu materi tertentu dalam rangka topik tugas ataupun bebas yang akan menjadi pokok bahasan BKp
  7. Layanan konseling kelompok, dalam layanan K.Kp penggunaan TKp sejalan dengan penggunaan dalam layanan K.Kp pelaksanaan TKp untuk klien dapat dibantu oleh para peserta kegiatan kelompok lainnya.
  8. Layanan konsultasi, Dalam layanan KSI konselor dapat mengarahkan kepada konsulti untuk membaca dan mencermati bahan-bahan yang ada dalam tampilan kepustakaan berkenaan dengan permasalahan klien yang dikonsultasikan oleh konsulti kepada konselor.
  9. Layanan mediasi, dalam rangka layanan mediasi, kepada pihak-pihak yang bertikai terlebih dahulu dapat disajikan (oleh konselor) bahan-bahan tertentu utnuk dicermati oleh pihak-pihak tersebut.


G.  Operasionalisasi Kegiatan
          Kegiatan TKp terutama yang diselenggarakan dalam proses layanan konseling, perlu penanganan yang sebaik-baiknya sehingga hasilnya optimal.
1. Persiapan dan Pengorganisasian
Dalam tahap persiapan yang perlu dilakukan konsleor, yaitu;
a) Menyampaikan kepada klien atau peserta layanan tentang perlunya kegiatan TKp.
b) Menetapkan bahan-bahan dalam tampilan  kepustakaan yang perlu diakses, dan menunjukan dimana bahan-bahan tersebut berada
c) Menyiapkan klien untuk mampu mengakses bahan-bahan tersebut dengan cara dan teknik yang benar.
d) Menetapkan waktu kegiatan mengakses bahan-bahan dan bentuk perolehan yang diharapkan
e) Menetapkan (kontrak) kapan hasil TKp itu dibicarakan dengan konselor.

2. Monitoring Pelaksanaan
            Monitoring pelaksanaan kegiatan TKp biasanya dilaksanakan secara tidak langsung, karena kegiatan TKp pada umumnya dilaksanakan secara mandiri oleh individu atau klien. Bahkan, monitoring kegiatan TKp sering kali tidak dapat dilakukan konnselor, karena selain dilakukan secara mandiri ditempat dan pada waktu yang berbeda-beda, bentuk dan cara kegiatannya ditentukan diri sendiri oleh individu yang bersangkutan.
Monitoring yang lebih langsung dapat dilaksanakan misalnya terhadap siswa yang dipersiapkan untuk menjalani layanan BKp yang ditugasi menyiapkan diri dengan bahan untuk topik tugas tertentu.


3. Penilaian dan Tindak Lanjut
          Penilaian dan tindak lanjut hasil kegiatan TKp pada umumnya terlaksana pada kegiatan layanan yang berlanjut, terutama layanan yang menggunakan teknik kontrak. Lebih jauh, evaluasi dan tindak lanjut  terhadap kegiatan TKp dapat menjadi bagian dari penilaian jangka pendek (laijapen) dan penilaian jangka panjang (laijapan) layanan konseling.
Penilaian hasil kegiatan TKp yang bersifat mandiri dilakukan oleh individu atau klien yang bersangkutan. Penilaian ini mengacu kepada kemanfaatan hasil TKp sampai ke taraf aplikasinya dalam praktik. Hasil TKp dalam rangka penugasan atau arahan tertentu dievaluasi sesuai dengan penugasan dan arahan tersebut. Kegiatan TKp dalam rangka teknik kontrak dievaluasi dalam proses layanan konseling lanjutan.


BAB III
PENUTUP


A. Kesimpulan

            Dari makalah yang kami buat dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan berbagai layanan kegiatan pendukung terutama tentang tampilan kepustakaan tersebut perlu ditunjang oleh sejumlah kegiatan. Tampilan kepustakaan bimbingan dan konseling perlu dikembangkan oleh konselor. Kegiatan penunjang lain yang cukup penting adalah konferensi kasus, kunjungan ke rumah, dan penyelenggaraan alih tangan. Masing-masing kegiatan tersebut memiliki tujuan dan pola-pola pelaksanaannya sendiri yang kesemunya tidak lain untuk meningkatkan penyelenggaraan dan keberhasilan segenap fungsi pelayanan bimbingan dan konseling.



B. Saran
                 Saran yang ingin penulis kemukakan dalam kegiatan pendukung bimbingan dan konseling ini adalah antara konselor dan klien harus sungguh-sungguh dalam pemecahan masalah-masalah yang dihadapai klien, demi kepentingan pribadi klien dan konselor tersebut. Setiap kegiatan yang dilakukan harus sesuai dengan perencanaan yang disetujui.


DAFTAR PUSTAKA
Fahmida, M. (2016, Maret 12). Makalah kegiatan pendukung bimbingan konseling . Diambil kembali dari miedhasyafa's blog: http://fahmidamusyafaatul.blogspot.co.id/2016/03/makalah-kegiatan-pendukung-bimbingan.html

Prayitno. (2012). Jenis Kegiatan Pendukung Konseling. Padang: .


Semoga Bermanfaat ya gaess... See u :)
#Bkdimatamilenial
#bk.milenial

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH - BK BELAJAR

MAKALAH "BK BELAJAR" BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya bimbingan belajar adalah inti dar...