Sabtu, 09 Februari 2019

MAKALAH - INSTRUMEN TEST PSIKOLOGI

MAKALAH
INSTRUMEN TEST PSIKOLOGI



KATA PENGANTAR

     Segala puji bagi Allah tuhan semesta alam, yang telah memberikan rahmat, taufiq, dan hidayahnya sehingga kita masih diberi kenikmatan iman dan ilmu untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Sholawat teriring salam selalu kita hantarkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, karena berkat perjuangan beliaulah yang telah membawa kita ke zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan pada saat ini.
        Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Instrumen Tes”. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sehingga ke depannya dapat menjadi lebih baik lagi. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua Amin.

Jakarta, 25 Juli 2018


Penulis


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
       Di sektor industri, saat ini semakin banyak perusahaan yang semakin sadar untuk memanfaatkan jasa psikologi untuk merekrut pegawai baru, me-maintain pegawai dan mempersiapkan masa pensiun pegawainya. Faktor kecepatan, dan akurasi hasil sangat diperlukan perusahaan untuk melakukan tindakan selanjutnya. Penggalian sifat, karakter dan kemampuan pegawai maupun calon pegawai melalui psikologinya merupakan cara yang umum digunakan saat ini. 
      Dewasa ini, hampir semua perusahaan menggunakan Tes Psikologi atau psikotes sebagai bagian dalam tahapan penerimaan calon pegawai. Psikotest merupakan test psikologi seseorang dimana dari hasil test itu dapat diketahui sifat orang yang di test. Betapa pentignya tes psikologi tersebut untuk mengetahui karakter dan kemampuan seseorang. Saat ini hampir semua industry saat ini menggunakan psikotes sebagai salah satu tes penerimaan calon pegawai, sehingga seseorang akan dinilai cocok atau tidaknya dengan pekerjaan yang akan dihadapi. 

B.Rumusan masalah
  1. Apa saja Tes-tes pskilogi yang sering digunakan oleh psikolog?
  2. Apa saja kesulitan yang ditemui dalam proses penyelenggaraan tes?
  3. Apakah pengalaman psikolog mengenai penilaian tentang kondisi klien sebelum dan sesudah melakukan tes?
  4. Layanan Bimbingan dan Konseling apa yang dapat diberikan terkait Tes psikologi?

C.Tujuan
  1. Mengetahui Tes-tes pskilogi yang sering digunakan oleh psikolog
  2. Mengetahui Kesulitan yang ditemui dalam proses penyelenggaraan tes
  3. Mengetahui Pengalaman psikolog mengenai penilaian tentang kondisi klien sebelum dan sesudah melakukan tes
  4. Mengetahui Layanan Bimbingan dan Konseling yang dapat diberikan terkait Tes psikologi


BAB II
PEMBAHASAN
1. Tes Psikologi Yang Sering Digunakan
A. Tes IST
a. Pengertian
        Tes IST (Intelligenz Struktur Test) merupakan salah satu tes psikologi untuk mengukur tingkat intelegensi seseorang. Tes IST sangat familiar digunakan oleh biro-biro psikologi saat ini.

b. Fungsi dan Tujuan IST
        Tes ini dipandang sebagai gestalt (menyeluruh), yang terdiri dari bagian- bagian yang saling berhubungan secara makna (struktur). Dimana struktur intelegensi tertentu meggambarkan pola kerja tertentu, sehingga akan cocok untuk profesi atau pekerjaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut IST umum digunakan untuk memahami diri dan pengembangan pribadi, merencanakan pendidikan dan karier serta membantu pengambilan keputusan dalam hidup individu.

c. Subtes-subtes dalam IST
       IST terdiri dari sembilan subtes yang keseluruhannya berjumlah 176 item. Sembilan subtes dalam IST, yaitu:
  • SE: melengkapi kalimat. Pada subtes ini yang diukur adalah pembentukan keputusan, common sense (memanfaatkan pengalaman masa lalu), penekanan pada praktis-konkrit, pemaknaan realitas, dan berpikir secara berdikari/ mandiri. 
  • WA: melengkapi kalimat. Pada subtes ini akan diukur kemampuan bahasa, perasaan empati, berpikir induktif menggunakan bahasa, dan memahami pengertian bahasa. 
  • AN: persamaan kata. Pada subtes ini yang diukur adalah kemampuan fleeksibilitas dalam berpikir, daya mengkombinasikan, mendeteksi dan memindahkan hubungan- hubungan, serta kejelasan dan kekonsekuenan dalam berpikir. 
  • GE: sifat yang dimiliki bersama. Pada subtes ini hal yang akan diukur adalah kemampuan abstraksi verbal, kemampuan untuk menyatakan pengertian akan sesuatu dalam bentuk bahasa, membentuk suatu pengertian atau mencari inti persoalan, serta berpikir logis dalam bentuk bahasa. 
  • RA: berhitung. Dalam subtes ini aspek yang dilihat adalah kemampuan berpikir praktis dalam berhitung, berpikir induktif, reasoning, dan kemampuan mengambil kesimpulan.
  • ZR: deret angka. Dalam subtes ini akan dilihat bagaimana cara berpikir teoritis dengan hitungan, berpikir induktif dengan angka-angka, serta kelincahan dalam berpikir. 
  • FA: memilih bentuk. Pada subtes ini akan mengukur kemampuan dalam membayangkan, kemampuan mengkonstruksi (sintesa dan analisa), berpikir konkrit menyeluruh, serta memasukkan bagian pada suatu keseluruhan. 
  • WU: latihan balok. Pada subtes ini hal yang akan diukur adalah daya bayang ruang, kemampuan tiga dimensi, analitis, serta kemampuan konstruktif teknis. 
  • ME: latihan simbol. Subtes ini mengukur daya ingat, konsentrasi yang menetap, dan daya tahan.

B. Tes Kraepelin
a. Pengertian Tes Kraepelin
       Tes Kraepelin atau tes koran adalah jenis dari tes psikotes yang berisi susunan angka-angka untuk membentuk grafik. Tes ini sering digunakan dalam proses rekrutmen tenaga kerja baru di suatu perusahaan atau instansi.
       Nama Kraepelin diambil dari penemu jenis tes psikotes ini yaitu Emilie Kraepelin yang merupakan seorang psikiater. Mengerjakan tes ini sebenarnya cukup mudah, hanya dengan menjumlahkan dua angka terdekat dengan nominal 0-9.
      Pada prinsipnya tidak ada waktu yang cukup untuk mengerjakan tes koran tersebut karena memang jumlahnya sangat banyak dan Anda tidak dituntut untuk mengerjakan semua soal yang ada. Namun interpretasi dari tes kraepelin dapat digunakan oleh seorang Human Management Development (HRD) untuk mengetahui bagaimana karakter calon pegawai perusahaan.

b. Tujuan Tes Kraepelin dan Aspek-Aspeknya
     Mengacu pada pengertian tes Kraepelin di atas, tujuan dari tes ini adalah untuk mengetahui karakter dan performa maksimal seorang calon pegawai. Karena itu, tekanan skoring dan interpretasi didasarkan pada hasil tes secara objektif: Hasil tes Kraepelin akan menginterpretasikan empat hal, yaitu:
Faktor kecepatan (speed factor)
Faktor ketelitian (accuracy factor)
Faktor keajegan (rithme factor)
Faktor ketahanan (ausdeur factor)

c.Aspek-Aspek Tes Kraepelin
       Umumnya tes Kraeplin digunakan untuk mengetahui kepribadian calon pegawai dalam ujian tertulis pada proses rekruitmen pegawai perusahaan. Biasanya HRD memilih tes ini untuk mengetahui beberapa aspek yang bisa ditunjukkan dari hasil interpretasi tes  kraepelin.Beberapa aspek yang bisa dinilai dari hasil tes kraepelin diantaranya:
  • Aspek Keuletan dan Daya Tahan

      Walaupun tes ini sebenarnya tidak sulit, namun karena jumlahnya banyak bisa digunakan untuk mengetahui bagaimana daya tahan atau keuletan peserta. Waktu yang sangat terbatas untuk mengerjakan dapat menguji seberapa stabil tingkat konsistensi dari peserta dan bagaimana kemampuannya untuk menyelesaikan permasalahan yang rumit.
  • Aspek Kemauan dan Kehendak Individu

      Tes kraepelin dapat digunakan untuk mengukur kemauan dan bagaimana motivasi seseorang untuk mengerjakan hal-hal pelik yang biasanya berkaitan dengan angka, pola perhitungan, operasi matematika, middle hingga advance.
  • Aspek Emosi

     Kebanyakan dari tes psikotes memang digunakan untuk mengetahui bagaimana kestabilan emosi seseorang. Begitu juga dalam tes Kraepelin ini yang bisa digunakan untuk mengukur kemampuan peserta dalam mengendalikan dan meredam emosi diri saat berada pada kondisi ditekan dengan pekerjaan.
  • Aspek Penyesuaian Diri

        Hasil tes Kraepelin dapat menunjukkan bagaimana seseorang dapat menyesuaikan diri dengan cepat dan beradaptasi pada pekerjaan-pekerjaan yang mungkin dirasa baru. Tidak semua orang memiliki kemampuan adaptasi yang baik dan cepat.
  • Aspek Stabilitas Diri

        Dalam tes kraepelin terdiri dari beberapa tingkatan, sehingga rangkaian dari tes ini dapat digunakan untuk menunjukkan bagaimana tingkat stabilitas seseorang.

C.Test Papi kostik
a. Pengertian
    Secara singkat, PAPI Kostick merupakan laporan inventori kepribadian (self report inventory), terdiri atas 90 pasangan pernyataan pendek berhubungan dalam situasi kerja, yang menyangkut 20 aspek keribadian yang dikelompokkan dalam 7 bidang: kepemimpinan (leadership), arah kerja (work direction), aktivitas kerja (activity), relasi social (social nature), gaya bekerja (work style), sifat temperamen (temperament), dan posisi atasan-bawahan (followership).
       Tes Papi Kostick saat ini sering digunakan dalam lingkup HRD di suatu perusahaan / organisasi. Tes ini merupakan salah satu tes kepribadian yang tercermin dalam tingkah laku yang didasarkan pada kategorisasi. Papi mengukur role dan need individu dalam kaitannya dengan situasi kerja. Dengan mempelajari Papi Kostick, maka kita akan banyak memperoleh informasi mengenai profile individu baik dari segi tipologi kepribadiannya, maupun dalam kontek pekerjaannya.

b.Aspek Yang Diungkap Tes Papi Kostick
        PAPI disusun sebagai dua aspek yang terpisah, yaitu ; Pengukuran kebutuhan (needs) dan pengukuran persepsi (roles), yaitu persepsi keadaan individu di tempat kerja. PAPI Kostick untuk menjabarkan kepribadian dalam 20 aspek yang masing – masing mewakili need dan role tertentu. Aspek-aspek itu adalah sebagai berikut:
a) Work Direction   :
Need to finish task
Hard intense worked
Need to achieve
b) Leadership        :
Leadership role
Need to control others
Ease in decision making
c) Activity            :
Pace
Vigorous type
d) Social Nature     :
Need for closeness and affection 
Need to belong to groups
Social extension
Need to be noticed
e) Work Style:
Organized type 
Interest in working with details 
Theoretical type
f) Temperament:
Need for change 
Emotional resistant
Need to be forceful
g) Followership:
Need to support authority 
Need for rules and supervision

D.DAM Test (Test Menggambar Manusia) / DAP Test
       Adalah untuk mengetahui tanggung jawab, kepercayaan diri, kestabilan dan ketahanan kerja. Panitia akan membagikan kertas HVS kosong, dan meminta Anda untuk menggambar manusia apa aja, jika dia seorang Pria atau Wanita, dan postur gambar tersebut harus lengkap/sempurna dari Atas sampai Bawah. Setelah Anda menyelesaikan gambar tersebut, Panitia akan meminta gambar tersebut sebagai berikut ;
a) Berikan Nama orang tsb
b) Usia/Umur
c) Pekerjaan/Profesi
d) Sifat Positif
e) Sifat Negatif

E.Baum Test (Test Menggambar Pohon)
        Satu lagi tes yang biasa dilakukan dalam penerimaan karyawan adalah Baum Test atau tes menggambar pohon. Dalam tes ini anda akan diminta menggambarkan sebuah pohon di secarik kertas HVS.

F. Tes Kepribadian MBTI
        Myers-Birggs Type Indicator (MBTI) adalah psikotes yang dirancang untuk mengukur preferensi psikologis seseorang dalam melihat dunia dan membuat keputusan. MBTI didasari pada jenis dan preferensi kepribadian dari Carl Gustav Jung, yang menulis Psychological Types pada tahun 1921 MBTI dikembangkan oleh Isabel Briggs Myers pada sejak 1940. Psikotes ini dirancang untuk mengukur kecerdasan individu, bakat, dan tipe kepribadian seseorang. Tes ini juga dipakai untuk mengetahui karakter kepribadian karyawan perusahaan agar dapat ditempatkan pada bidang-bidang yang membuat potensi karyawan tersebut optimal. 
            Dalam Tes MBTI ini, ada 4 dimensi kecenderungan sifat dasar manusia:
a) Dimensi pemusatan perhatian: Introvert (I) vs. Ekstrovert (E)
b) Dimensi memahami informasi dari luar : Sensing (S) vs. Intuition (N)
c) Dimensi menarik kesimpulan & keputusan : Thinking (T) vs. Feeling (F)
d) Dimensi pola hidup : Judging (J) vs. Perceiving (P)

G.Tess Wartegg
       Tes wartegg merupakan salah satu bahan tes psikologi/ psikometri dimana peserta akan diminta untuk melengkapi gambar. Tes ini dibuat untuk mengetahui karakter seseorang dari segi im ajinasi, emosi, dinamisme, reality function dan kemampuannya dalam mengontrol sesuatu.
       Tes ini terdiri atas 8 kotak yang harus dilengkapi gambarnya dimana dalam setiap kotak berisi gambar awal yang berbeda-beda mulai dari titik, garis maupun gabungan keduanya. Setiap titik dan garis yang terbentuk harus dilengkapi untuk menghasilkan gambar yang baik dan tentunya memiliki makna tersendiri dalam ilmu psikologi.
Selain itu, Anda juga akan diberikan perintah untuk memberi nomor gambar sesuai dengan urutan ketika menggambar, gambar paling mudah dan paling sulit serta gambar yang paling disukai. Waktu pengerjaan tes ini yaitu sekitar 30 menit.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dalam setiap kotak yang akan diujikan memiliki gambar awal yang berbeda-beda. Berikut ini sekilas pembahasan tentang gambar awal dalam tes wartegg dengan nomor kotak berurutan dari kiri ke kanan.



a. Gambar 1
Gambar 1 yaitu gambar pada kotak atas paling kiri yang berupa gambar titik (.) dan terletak di tengah-tengah kotak. Gambar yang terletak di pusat ini berkaitan dengan karakter sesorang dalam melakukan penyesuaian diri terhadap lingkungan baru yang berbeda.

b. Gambar 2
Gambar 2 pada kotak kedua berupa coretan garis yang meliku seperti gelombang dimana garis ini menunjukkan fleksibilitas dari perasaan sesorang. Gambar menyerupai gelombang ini mengisyaratkan suatu kehidupan yang bebas namun tetap dinamis.

c. Gambar 3
Gambar pada kotak ketiga merupakan gambar 3 garis vertikal yang lurus dan sejajar dengan pola tinggi menyerupai tangga yang semakin meninggi. Gambar ini memiliki makna yang kaku namun teratur yang menunjukkan seberapa besar ambisi sesorang dalam meraih cita-cita dan kesuksesan.

d. Gambar 4
Gambar pada kotak keempat yaitu gambar persegi yang diblok warna hitam terletak di bagian atas sebelah kanan. Gambar ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola pikir atau cara Anda dalam memecahkan masalah.

e. Gambar 5
Gambar 5 yaitu pada kotak bawah paling kiri yang berupa dua garis diagonal menyerupai huruf T yang miring namun terpisah yang digunakan untuk menguji bagaimana cara Anda dalam bertindak.

f. Gambar 6
Gambar pada kotak 6 yaitu gambar garis vertikal dan hirizontal yang terpisah. Gambar ini bertujuan untuk melakukan tes pada cara berfikir dan analisis seseorang.

g. Gambar 7
Gambar pada kotak ketujuh yaitu kumpulan titik (.) yang membentuk garis lengkung. Gambar ini berkaitan dengan kehidupan dan perasaan seseorang apakah memiliki sifat yang stabil stabil dan dewasa atau kekanakan. 

h. Gambar 8
Gambar pada kotak terakhir ini berupa garis lengkung menyerupai payung yang berfungsi untuk menguji bagaimana sifat sesorang dalam kehidupan sosialnya.

2. Kesulitan Yang Ditemui Selama Proses Penyelanggaraan Tes
       Kesulitan yang ditemui dalam proses penyelanggaraan tes, banyak dari klien yang dalam pengerjaan tes tersebut tidak jujur (mencotek teman sebelahnya), terburu-buru, cemas, kurang usaha, terlihat tidak sungguh-sungguh oleh karena itu banyak hasil yang tidak sesuai dengan kemampuan sebenarnya serta terkadang banyak klien yang kurang fokus terhadap instruksi sehingga jawaban-jawaban yang diberikan tidak sesuai perintah dan harus mengulangi tes kembali.

3. Pengalaman Psikolog Mengenai Penilaian Atau Persepsi Tentang Kondisi Klien Antara Sebelum Dan Sesudah Mengikuti Tes
   Mengenai penilaian tentang kondisi klien (karyawan) sebelum dan sesudah melakukan/mengikuti tes biasanya klien (karyawan) terlihat gugup, kurang/over confidance sebelum melakukan tes namun setelah melakukan tes umumnya klien (karyawan) terlihat gembira atau lebih relax dan bahkan ada beberapa klien yang terlihat sangat percaya diri dengan hasil tes yang sudah dikerjakannya. 

4.  Layanan Bimbingan Dan Konseling Yang Dapat Diberikan Terkait Tes Yang Dilakukan
          Menurut saya layanan Bimbingan dan Konseling yang dapat diberikan terhadap tes-tes yang dilakukan oleh klien (calon karyawan/karyawan) ialah:
a. Layanan Penempatan dan Penyaluran
       Layanan Penempatan dan Penyaluran sangat cocok untuk diberikan kepada klien setelah hasil tes keluar, hal tersebut berguna untuk menempatkan klien pada posisi pekerjaan yang tepat dan sesuai dengan kulaifikasi dan kemampuannya

b. Layanan Konseling Perorangan
     Layanan konseling perorangan juga dapat diberikan pada klien yang telah mendapatkan hasil tesnya, hal tersebut bertujuan untuk mengetahui/menggali apakah hasil dari tes tersebut  memang sesuai dengan kemampuan si klien agar kemudian dapat diberikan dukungan dan arahan.

c. Layanan Penguasaan Konten
      Layanan penguasaan konten juga cocok untuk diberikan pada klien guna menumbuhkan hasil yang optimal terhadap konten yang sesuai dengan kemampuannya (based on hasil tes). 


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
         Seleksi karyawan adalah kegiatan suatu perusahaan/instansi untuk memilih pegawai yang paling tepat dan dalam jumlah yang tepat pula dari calon yang dapat ditariknya. Sebenarnya, antara analisis jabatan dan seleksi adalah dua hal yang saling tergantung, sebab metode seleksi yang tepat harus ditunjang oleh analisis jabatan yang tepat, demikian pula sebaliknya. Proses seleksi adalah serangkaian langkah kegiatan yang digunakan untuk memutuskan apakah pelamar diterima atau tidak. Langkah-langkah ini mencakup pemaduan kebutuhan-kebutuhan kerja pelamar dan organisasi. Hasil tes tidak selalu merupakan langkah pertama atau terakhir dalam proses seleksi. 
       Akhirnya, tes penerimaan hanya merupakan suatu teknis di antara berbagai teknik yang digunakan dalam proses seleksi, karena tes hanya dapat dilakukan terhadap faktor-faktor yang bisa diuji secara mudah. Hal-hal yang tidak dapat diukur melalui pengujian mungkin sama pentingnya. Kandidat yang lolos tes dan seleksi akan melanjutkan ke tahap wawancara dsb.

B. Saran
         Dalam melakukan seleksi tenaga kerja, hendaknya setiap organisasi atau perusahaan yang bersangkutan senantiasa berusaha dengan biaya yang serendah mungkin dengan menggunakan cara yang paling efisien, tetapi efektif.



DAFTAR PUSTAKA
Amanda. (2018, June and July 4). Instrument Tes Psikologi. (A. Supriyadi, Interviewer)

Prasetyo, W. (2014, Mey 5). Alat Tes Rekrutmen Karyawan. Retrieved from JENIS ALAT-ALAT TES PSIKOLOGI: http://alattesrekrutmenkaryawan.blogspot.com/2014/05/jenis-alat-alat-tes-psikologi-proyektif.html


Sekian..
Semoga bermanfaat 💚💚💚

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKALAH - BK BELAJAR

MAKALAH "BK BELAJAR" BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya bimbingan belajar adalah inti dar...